Powered By Blogger

Kamis, 21 Mei 2015

Gelar La Liga ke-23 FC Barcelona

Minggu 17, Mei 2015 mungkin akan menjadi salah satu tanggal yang akan diingat oleh seluruh Barcelonistas di seluruh dunia. Karena di hari itu club kebanggaan mereka berhasil merengkuh titel ke 23 mereka di la liga primera division. Lebih hebatnya lagi mereka memastikan gelar itu di hadapan publik Vicente Calderon, kandang Atletico Madrid tim yang merebut gelar barca tahun lalu di Camp Nou. Sebenarnya perjalanan Barcelona musim ini tidak bisa dibilang mulus. Tim asuhan Luis Enrique harus beberapa kali tertatih, hal tersebut dikarenakan sistem permainan yang diterapkan oleh Enrique belum dimengerti betul oleh Messi dan kolega. Sempat tampli cukup bagus di awal musim, namun pada el clasico jilid pertama yang mentas di Bernabeu, Los Azulgrana harus kandas oleh Real Madrid dengan skor yang cukup mencolok 3-1. Kekalahan itu membuat mental pemain Barcelona menurun, buktinya setelah itu mereka kalah 1-0 di kandang sendiri oleh tim semenjana Celta Vigo dan hanya bisa menag 2-1 dari tim gurem Almeria. Nmaun, pelan tapi pasti Barcelona mulai bangkit lagi, kemenangan demi kemenagan kembali direngkuh dan mental para pemain pun mulai kembali ke titik awal. Saya mencoba merangkum berbagi faktor yang membuat Barca sukses di La liga Musim ini : 1. Luis Enrique Semenjak di tinggal Pep Guardiola, permainan Barca bisa dibilang limbung,2 pelatih yang menggantikanya yaitu Tito Villanova dan Tata Martino kurang bisa menjawab ekspekstasi publik Catalan yang memang selalu tinggi. Pada akhirnya pada pertengahan tahun 2014 petinggi Barcelona menunjuk Luis Enrique sebagai entrenador Barcelona. Banyak pihak yang meragukan kapasitas Enrique, karena kita semua mengetahui rekam jejaknya tidak terlalu mentereng, setelah di pecat AS Roma pada 2013, ia hanya berkiprah di tim semenjana Spanyol yaitu Celta Vigo. Namun, perlahan namun psti Enrique yang juga merupakan mantan kapten Barcelona ini mampu menjawab keraguan publik dengan prestasi yang gemilang. Pendekatan taktiknya yang tak melulu soal tiki-taka namun cuka peduli pada pertahanan dan efektivitas permainan. Hal itu terbukti dari sedikitnya bola yang berhasil membobol Claudio Bravo musim ini. selain itu strategi rotasinya juga cukup sukses, sehingga dapat menjaga kondisi pemain tetap fit hingga memasuki akhir musim dan bintang-bintang muda juga mulai bersinar seperti Ter Stegen, Rafinha, Munir, dan Sandro. 2. Trio Messi-Neymar-Suarez (MSN) Pada awal musim Barcelona membuat kejutan dengan mendatangkan bintang Liverpool asal Uruguay yang tengah bermaslah yaitu Luis Suarez. menurut beberapa pihak hal tersebut dibilang bodoh, keran Barca mau membeli pemain yang sedenag dalam sangsi 4 bulan oleh FIFA karena tindakanya menggigit bek Italia Giorgio Chiellini di Piala Dunia 2014 dengan harga yang sangat fantastis yaitu 88 Juta Euro. Faktor lain yang membuat banyak pihak meragukan kesuksesan transfer ini adalah Barca sudah punya Messi dan Neymar yang sudah punya ego bintang yang tinggi sehingga ditakutkan nanti mereka bukanya menyatu malah akan berselisih. Salah satu pihak yang meragukan transfer Suarez adalah legenda sekaligus mantan pelatih Barcelona yaitu Joahn Cruiyff. Namun lagi-lagi trio ini justru mampu membuat sejarah sebagai salah satu trio terbaik di dunia, sampai saat ini trio ini telah meceploskan 116 gol dan masih akan bertambah. 3. Revolusi permainan Iniesta dan Moncernya Rakitic Sejak tahun 2009 lini tengah Barcelona sudah identik dengan Xavi Hernandez dan Andres Iniesta. Bahkan 2 pemain jebolan La Masia ini disebut dengan duo XAVIESTA. Namun semakin menuanya kedua pemain ini utamanya Xavi yang sudah menginjak usia 35 tahun, membuat Barca harus teliti berburu pemain yang akan menjadi suksesornya. Sebenarnya dulu barcelona sudah punya Sosok Cesc Fabregas, Namun cara bermain fabregas dianggap tidak cocok dengan sistem permainan yang akan dibangun Enrique sehingga membuatnya dilego ke Chelsea. Akhirnya pancarian akan sosok playmaker pengganti Xavi itu jatuh pada Ivan Rakitic. Mantan kapten Seviilla ini doboyong dengan harga yang lumayan mahal yaitu 25 juta Euro. Pelan-pelan peran Xavi di lini tenagh Barcelona mulai digantikan oleh Rakitic yang berduet dengan Iniesta. yang unik dari Iniesta di musim ini adalah caranya bermain yang suadh tak se eksplosif 2-3 tahun yang lau tapi justru lebih efektif. Di Musim ini Iniesta bermain agak kedalam dan membiarkan Rakitic untuk bebabs maju membantu Trio MSN di depan. Perubahan cara bermain Iniesta ini dirasa cukup wajar mengingat usianya yang sudah 31 tahun mungkin kecepatanya juga sudah tak secepat dulu sehingga perubahan cara bermainya itu bisa dibilang bijaksana. selain itu peran yang tak boleh dilupakan juga ada pada diri Sang Jangkar Sergio Busquets. 4. Pertahanan Solid Selama beberapa tahun terakhir sisi pertahanan dianggap sisi terlemah Barcelona. Sepeninggal Puyol yang pensiun, Barca belum lagi menemukan sosok yang tepat sebagi jendral pertahanan. Namun musim ini keadaanya suungguh berebeda, Permaiinan kuartet pertahanan Barca yang biasanya diisi oleh Alves-Pique-Mascherano-Alba bermain cukup konsisten. Suntikan dari pemain baru yaitu Jeremy Mathieu dan pemain muda Marc Bartra juga bisa memberikan harapan. Bahkan beberapa kali Mathieu memberikan gol-gol yang cukup krusial salah satunya yang tercipta di El Calsico. Selain itu penampilan yang tenag dan cekatan dari Claudio Bravo di bawah mistar juga patut diacungi jempol. Pemain yang dibeli dari Sociedad ini awalnya diproyeksikan untuk menjadi pelapis Marc-Andre Ter Stegen, Namun, Enrique sadar bahwa untuk tampil sempurna di tiap laga ketat di Liga perlu ketenangna dan performa konsisten dan itu semua ada di diri Bravo. Barcelona masih berpeluang meraih treble winner musim ini karen mereak masih punya 2 laga final yaitu final Copa Del Rey melawan Athletic Bilbao dan final Liga Champions melawan Juventus.