Powered By Blogger

Jumat, 01 Januari 2016

2015 Punya Cerita

Tahun 2015 sudah berlalu, dan detik waktu tahun 2016 mulai berjalan. Pada tahun 2015 banyak sekali peristiwa bersejarah yang terjadi di sepakbola Indonesia maupun sepakbola Dunia. Disini saya mencoba untuk merangkumnya menurut versi saya. 1. Indonesia di sanksi FIFA Pada awal tahun 2015 saya dan kebanyakan pecinta Sepakbola Indonesia sempat dibuat girang karena ISL mendapat sponsor kakap, yaitu salah satu Bank dari Qatar yang juga menjadi sponsor resmi dari klub besar Prancis, PSG. Namun, tiba-tiba semua berubah menjadi petaka ketika kemenpora yang diwakili oleh BOPI mencekal semua laga ISL dengan menyurati kepolisian untuk tidak memberi izin semua laga di ISL.melihat hal itu FIFA tak tinggal diam, FIFA lalu memberikan sanksi kepada Indonesia tidak boleh mengikuti kegegiatan sepakbola internasional sampai waktu yang belum ditentukan. bahkan sampai sekarang pun permaslahan ini masih belum tuntas. Kemenpora masih enggan untuk beritikad baik. 2. FC Barcelona Kembali Merajai Sepanjang Tahun Tahun 2015 memang menjadi tahunya Barcelona, Barcelona berhasil menggondol 5 gelar prestisius sepanjang tahun ini. Mulai dari gelar LaLiga, Copa Del Rey, UCL, Uefa Super Cup dan Piala Dunia antar Klub. hanya satu gelar tang gagal diamankan pasukan katalan yaitu gelar Spanish Super Cup yang digondol oleh Bilbao. Tanpa mengecilkan peran pemain lain saya ras trio MSN menjadi penyumbnag kontribusi utama terhadap menggilanya Barcelona di sepanjang tahun ini. selain itu peran sang Entrenador Luis "Lucho" Enrique juga patut di apresiasi. 3. FIFA terbongkar Boroknya Sebuah isu lama yang akhirnya terungkap nyata. Setelah beberapa pengurus FIFA di ditangkap oleh pihak berwajib kini giliran sang Presiden Sepp Blatter kena. Bersama Presiden Uefa Michel Platini, Blatter dituduh menerima suap yang cukup tinggi mengenai hak siar di Piala Dunia Brasil 2014 lalu. Dengan adanya kasus ini otomastis rezim Blatter yang bertahan hampir dua dekade pun runtuh. Kabar terbaru menyebutkan bahwa dua oarang tersebut dihukum 8 tahun tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan sepakbola dunia dalam bentuk apapun. 4. Leicester Moncer, Chelsea Tercecer Sejak dimulainya Kick-of EPL pada agustsu silam, tak sedikit pihak yang memprediksi Chelsea bakal juara lagi. Hal tersebut sungguh beralasan, dengan materi yang nyaris tak berubah Chelsea dianggap punya Squad paten dan pelatih jempolan untuk meraih titel EPL. Namun, dalam perjalananya justru tim ini ketetaran. Bnayak sekali masalah yang melanda Chelsea mulai dari konfli antara staf dan Mourinho dan antara Mourinho dan pemain. Puncaknya pada pertengahan desember Mou pun di depak. Guus Hiddink menjadi pelatih sementara Chelsea hingga akhir musim. Leicestrer City justru membuat kejutan besar pada musim ini dengan mempimpin EPL dalam beberapa pekan sebelum harus pusa menjadi runner-up paruh musm di bawah arsenal. Dengan hanya mengandalkan para pemain"murah" dan taktik hebar Ranieri, klub ini berhasil tampil konsisten sejauh ini. Jamie Vardy dan Riyad Mahrez adalah dua bintang mereka yang paling bersinar terang. 5. Ballon D'or kelima Messi? Messi kembali menjadi aktor utama kesuksesan FC Barcelona pada tahun 2015. Pria 28 tahun asal Rosario, Argentina itu menyumbangkan kontribusi yang luar biasa dalam bergelimangya tropi oleh Barca pada tahun 2015. Bersama rekan setimnya Neymar dan rivalnya Ronaldo, Messi menjadi 3 besar nomnator Ballon D'or untuk tahun 2015. Setalah selam dua tahun terakhir gelar Baloon d'ornya direbut oleh Ronaldo, kali ini peluang Messi sangat besar. Hal tersebut bisa dilihat dari statistik dan jumlah trofi Messi unggul jauh dari Ronaldo. Kita lihat saja siap yang berhasil membawa si bola emas pada awal januari nanti.

Jumat, 04 Desember 2015

Drama Sang Petinggi Senayan

Kita tentu masih ingat bagaimana tiba-tiba Setya Novanto dan wakilnya Fadli Zon bisa berada di dalam kampanye bakal calon Presiden AS Donald Trump medio 2-3 bulan lalu. Saya rasa kebanyakan kita juga masih ingat bagaimana tingkah "aneh" pimpinan legislatif kita ini pada sebuah rapat di senayan beliau dan koleganya di "BPH" DPRRI memakai masker yang katanya bertujuan untuk ikut meraskan apa yang dirasakan warga Sumatra dan Kalimantan yang sedang terpapar asap, masalahnya mereka memakai itu di ruang sidang DPRRI yang penuh dengan kesejukan AC. Dan, yang terbaru dan yang paling mengguncang Negeri ini adalah kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam perbincanganya bersama Presdir Freeport dan seorang Pengusaha yang banyak pihak menganggapnya melanggar kode etik. Kaus ini mencuat ketika menteri ESDM Sudirman Said tiba-tiba mendatangi Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) guna mengadukan pelanggaran kode etik yang dilakukan Ketua DPRRI. Dalam pengaduan itu, Sudirman Said juga turut menyerahkan bukti berupa rekaman pembicaraan antara Setya Novanto, Seorang Pengusaha dan Presdir Freeport. Dalam rekaman suara berdurasi 11 menit itu berisi pertanyaan yang mencengangkan, bahwa Setya Novanto seperti meminta bagian kepada Freeport menyoal perpanjangan kontrak kerja freeport di Indonesia dan menyangkut-pautkan Presiden dan Wapres. Seperti pada umumnya pejabat-pejabat di Indonesia jika terkene suatu kasus, Setya Novanto membantah dengan keras tudingan itu, bahkan dalam ebuah wawancara dengan beberapa media dia merasa seperti di zolimi. Taki hanya Setya NOvanto saja yang tidak terima atas tuduhan itu, dua wakilnya yang sangat setia yaitu Fahri Hamzah dan Fadli Zon juga turut membela ketuanya. Mereka kompak menuding justu tindakan "penyadapan" yang dilakukan Sudirman Said yang melangggar hukum. Dan, mereka juga menambahkan bahwa rekaman yang seharusnya adalah sekitar 120 menit tidak hanya 11 menit. Tak mau ketinggalan, Menteri Kordinator Kemaritiman Rizal Ramli juga seakan menambah pans suasana, beliau mengeluarkan statement yang mengatakan bahwa kasus antara Novanto-Sudirman ini ibarat "drama perang antar gang". Rizal juga menambahkan bahwa kita seharusnya hati-hati terhadap hal-hal seperti ini, bisa jadi kita kejadian ini hanya untuk mengadu domba antara eksekutif dan legislatif di negara kita. Hal senada juga diungkapka oleh mantan ketua MK Mahfud MD. Menanggapi kasus ketuanya, MKD pun tak tinggal diam, mereka segera melaksanakan sidang. Tapi anehnya, sebelum sidang dimulai banyak anggota MKD diganti oleh partainya masing-masing.Dan, sepertinya pergantian ini bisa dibaca untuk "menyelamatkan" Setya Novanto. Sampai sidang kedua pada hari ini pun sidang masih saja membahas soal legal standing si pelapor, barang bukti, hingga saksi. Menurut saya sebagai orang yang awam hukum dan sebagai masyarakat biasa, saya menilai pertemuan antara Ketua DPRRI dan Presdir freeport bersama seoarang pengusaha itu saja sudah melanggar kode etik mesikpun mereka hanya membahas hal pribadi sekalipun, apalagi ini soal keberlangsungan negara bisa bisa bukan pelanggaran kode etik lagi namun bisa mengarah ke palanggaran hukum dan tindak pidana korupsi. Jika ingin masalah cepat selesai sebaiknya Setya Novanto bersikap bijak dengan mengundurkan diri sebagi ketua DPRRI dan juga sekaligus sebagai kader partai Golkar, seperti yang ilakukan Rio Capella baru-baru ini.

Rabu, 28 Oktober 2015

Semoga Hujan Tidak Ikut Menghilangkan "Si Penjahat Hutan"

Asap, seakan menjadi "teman" yang akrab bagi sebagian warga Sumatra dan Kalimantan selama 3 bulan terakhir. Bahkan di beberapa wilayah seperti: Jambi, Palngkaraya, dan Pekanbaru kadar ketebalan asap dan tercemarnya udara akibat pembakaran hutan gambut mencapai titik sangat berbahaya. Saya sebagai orang yang lahir dan besar di Sumatra tentunya sangat merasa sedih dan peihatin atas kejahatan ini. Rusaknya hutan gambut Sumatra dan Kalimantan belakangan ini berbanding lurus dengan semakin luasnya perkebunan sawit baik milik Korporasi maupun perorangan. Lambatnya penanganan dari pemerintah, adanya "El Nino" hingga kebanyakan masyarakat kita yang msih tak sadar lingkungan menjadi sebab bencana kabut asap ini selalu hadir setiap tahun. Korban pun mulai berjatuhan tak kurang jutaan orang terpapar penyakit ISPA bahkan ada beberapa orang yang meningal dunia akibat tidak kuat menghirup asap setiap hari. Dunia pendidikan pun juga menjadi korban, kebanyakan sekolah-sekolah yang berada di provinsi yang terpapar asap harus meliburkan siswanya karena khawatir siswanya akan terkena penyakit ISPA. Dampaknya, anak-anak yang seharusnya belajar untuk mempersiapkan diri menjelang UTS harus ketinggalan pelajaran. Menurut Presiden Joko Widodo, ratusan orang yang terlibat dan terbukti membakar hutan gambut telah diproses di kepolisian masing-masing daerah. Mulai dari korporasi besar, kecil hingga ke perorangan. Namun, pernyatan dari Menteri Kehutanan dan Lingkungan hidup kemarin kepada awak media patut dipertanyakan. Beliau berkata bahwa semua identitas pembakar hutan baik korporasi maupun yang perorangan tidak akan di ekspose ke publik. Hal tersebut justru malah akan menimbulkan anggapan dari banyak pihak bahwa "kebiasaan lama" melepaskan para penjahat hutan masih akan berlanjut. Tentunya Sang Menteri unya penilaian dan pemikiran yang matang mengenai peryataan itu, Nmaun, menurut saya alangkah baiknya nama-nama mereka di share ke publik sampai se detail mungkin agar menimbulkan efek jera dan rasa malu. Tentunya kita semua berdoa agar hujan segera turun membasahi hutan gambut yang terbakar itu dan asap segera hilang. Tapi kita juga patut berdoa, dengan hilangnya kabut aap para pelaku penjahat hutan itu juga "tidak hilang"

Rabu, 21 Oktober 2015

Satu Tahun Jokowi-JK

Tepat 1 tahun Jokowi-JK memimpin kita. selama setahun itu pula saya rasa cukup banyak inovasi yang mereka lakukan dalam memacu peembangunan di Indonesia. Namun, masih panyak PR buat beliau berdua dan para pembantunya di Kabinet Kerja. Hal yang saya rasa masih sangat perlu dilakukan pembenahan adalah keseriusan dalam penegakkan hukum, perbaikan ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan,dan yang paling mendesak adalah masalah kabut asap. Dalam masa pemerintahan Jokowi-JK setidaknya ada 3 kasus yang cukup menyedot perhatian yang berkaitan dengan pelanggaran HAM, mulai dari pembakaran masjid di Tolikara, pembantaian aktivis lingkungan Salim Kancil, hingga yang terakhir kasus gereja di Aceh Singkil. Dan itu semua harus segela di selesaikan. Khusus untuk kasus Salim Kancil saya rasa masih ada dalang yang lebih "besar" dari Kades yang sekarang jadi tersangka. Beralih ke ekonomi, selama setahun terakhir tim ekonomi dari Kbinet Kerja selalu mendapat rapor merah dari masyarakat, Yang paling parah tentu saja naiknya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang mencapai 15.000 rupiah per 1 dollar. Saya sebagai anak dari petani karet juga merasakan harga getah karet trenya justru terus menurun bahkan sekarang berada di kisaran Rp. 7000 per Kg. Hal tersebut sangat memberatkan kami, mengingat dulu harga getah yang mencapai Rp. 20000 per kg. Untuk masalah pendidikan saya punya optimisme yang tinggi terhadap mentrinya yaitu Anies Baswedan, sampai sejauh ini kebijakan-kebijakanya cukup masuk akal. Namun, dana untuk pendidikan yang mencapai lebih dari 20% dari APBN itu harusnya lebih diperketat lagi. Karena dana itu sangat banyak dan pasti di balik dana yang banyak disitu pasti banyak sekali oknum-oknum yang "bermain" di dalamnya. Dan yang terakhir mengenai kabut asap. Sudah berbulan bulan masyarakat di sebagian Sumatra dan Kalimantan merasakan dampak dari kabut asap bahkan kita juga "membagi: asap itu ke beberapa negara tetangga. Saya rasa masalah klasik ini perlu penanganan yang sangat serius, Joko Widodo sebagai lulusan Fakultas Kehutanan UGM tentunya tau maslah yang dihadapi oleh hutan di Indonesia. Sebenarnya masih ada satu lagi masalah yang menjadi perhatian saya yaitu mengenai sepakbola. Jokowi-JK dan para pembantunya masih punya waktu 4 tahun lagi untuk menyelesaikan itu semua, walaupun dari awal saya bukan pendukung Jokowi-JK saya tetap percaya beliau berdua bisa menyelesaikan maslah-masalah itu semua.

Rabu, 14 Oktober 2015

Kualifikasi EURO 2016 Nan Penuh Kejutan

Pekan terakhir dari Kualifikasi menuju EURO 2016 baru saja usai.Hasilnya bisa dibilang mengejutkan dan beberapa bahkan sangat berada diluar prediksi. Tim-tim kuat dan bahkan mantan Juara seperti Belanda (1988) dan Yunani (2004) bahkan harus angkat kaki lebih awal dan hanya akan menjadi penonton pada saat perhelatan 4 tahunan di Eropa ini digelar tahun depan di Prancis. Saya disini akan menyoroti Belanda, dengan emebel-embel peringkat 3 pada Piala Dunia 2014 lalu tentunya Belanda menjadi salah satu unggulan yang akan melenggang mudah ke Prancis tahun depan. Namun, banyaknya pemain kunci yang cidera seperti Stefan De Vrij, Ron Vlaar, Arjen Robben, Tim Krul, hingga Jasper Cilessen membuat mereka melemah. Ditambah para pemain pengganti yang diharapkan dapat mengisisi pos-pos yang ditinggalkan oleh pemain-pemain tersebut juga sepertinya tidak berjalan sesuai rencana. Mundurnya sang pelatih Guus Hiddink ditengan babak kualifikasi juga menggangu kinerja Belanda. Tetapi, dibalik tersungkurnya Belanda, kita akan mendapatkan "hiburan" baru dari Tim-tim yang selama ini dianggap semenjana justru tampli sangat impresif dan memastikan tiket otomastis ke Prancis. Austria,Islandia, Irlandia Utara, Albania, hingga Romania adalah tim-tim yang mampu melakukan itu. mampu membalikklan prediksi banyak pundit. Dengan komposisi seperti ini rasa-rasanya Euro tahun depan akan sangat menarik, hasil-hasil pertandingan akan sulit ditebak. Meskipun tim-tim tradisional seperti Jerman, Spanyol, Italia, Inggris hingga tuan rumah Prancis masih ada di unggulan teratas untuk juara tetapi tim-tim seperti Kroasia, Belgia, Polandia, hingga Wales patut untuk di beri atensi lebih. Dtanglah lebih cepat Euro!

Kamis, 20 Agustus 2015

Generasi Emas Kroasia Jilid II

Setelah perang dunia 2 terbentuk sebuah negara yang cukup besar dan kuat bernama Yugoslavia. Namun karena adanya perang saudara yang berkecamuk di negara eropa timur itu pada akhir 80an hingga awal 90an maka negara itu pun terpecah menjadi beberapa negara salah satunya bernama Kroasia. Setelah lepas dari Yugoslavia Kroasia langsung menghentak dunia sepakbola dengan menjadi peringkat ketiga Piala Dunia yang digelar di Prancis tahun 1998. Dengan diperkuat legenda seperti Zvonar Boban, Davor Suker, hingga Robert Prosinecki Kroasia berhasil mematahkan prediksi hampir semua puhak. Kini setelah hampir dua dekade, tanda-tanda akan lahirnya "Generasi Emas Kroasia Jilid II" semakin nyata. Tengok saja materi hebat yang mereka miliki dari belakang hingga depan. Pemain-pemain bertalenta seperti Ivan Rakitic, Luka Modric, Mateo Kovacic dan Mario Mandzukic bahkan telah mencicipi manisnya membela klub-klub beasar di Eropa. Bahkan pemain pemain seperti Danijel Subasic, Dejan Lovren, Marcelo Brozovic, Ivan Perisic hingga Alen Halilovic tak bisa dianggap remeh. Ditambah polesan pelatih yang juga mantan kapten mereka Nico Kovak, saya rasa Kroasia bisa membuat ledakan di Euro 2016 dan Piala Dunia 2018 nanti.