Powered By Blogger

Rabu, 28 Oktober 2015

Semoga Hujan Tidak Ikut Menghilangkan "Si Penjahat Hutan"

Asap, seakan menjadi "teman" yang akrab bagi sebagian warga Sumatra dan Kalimantan selama 3 bulan terakhir. Bahkan di beberapa wilayah seperti: Jambi, Palngkaraya, dan Pekanbaru kadar ketebalan asap dan tercemarnya udara akibat pembakaran hutan gambut mencapai titik sangat berbahaya. Saya sebagai orang yang lahir dan besar di Sumatra tentunya sangat merasa sedih dan peihatin atas kejahatan ini. Rusaknya hutan gambut Sumatra dan Kalimantan belakangan ini berbanding lurus dengan semakin luasnya perkebunan sawit baik milik Korporasi maupun perorangan. Lambatnya penanganan dari pemerintah, adanya "El Nino" hingga kebanyakan masyarakat kita yang msih tak sadar lingkungan menjadi sebab bencana kabut asap ini selalu hadir setiap tahun. Korban pun mulai berjatuhan tak kurang jutaan orang terpapar penyakit ISPA bahkan ada beberapa orang yang meningal dunia akibat tidak kuat menghirup asap setiap hari. Dunia pendidikan pun juga menjadi korban, kebanyakan sekolah-sekolah yang berada di provinsi yang terpapar asap harus meliburkan siswanya karena khawatir siswanya akan terkena penyakit ISPA. Dampaknya, anak-anak yang seharusnya belajar untuk mempersiapkan diri menjelang UTS harus ketinggalan pelajaran. Menurut Presiden Joko Widodo, ratusan orang yang terlibat dan terbukti membakar hutan gambut telah diproses di kepolisian masing-masing daerah. Mulai dari korporasi besar, kecil hingga ke perorangan. Namun, pernyatan dari Menteri Kehutanan dan Lingkungan hidup kemarin kepada awak media patut dipertanyakan. Beliau berkata bahwa semua identitas pembakar hutan baik korporasi maupun yang perorangan tidak akan di ekspose ke publik. Hal tersebut justru malah akan menimbulkan anggapan dari banyak pihak bahwa "kebiasaan lama" melepaskan para penjahat hutan masih akan berlanjut. Tentunya Sang Menteri unya penilaian dan pemikiran yang matang mengenai peryataan itu, Nmaun, menurut saya alangkah baiknya nama-nama mereka di share ke publik sampai se detail mungkin agar menimbulkan efek jera dan rasa malu. Tentunya kita semua berdoa agar hujan segera turun membasahi hutan gambut yang terbakar itu dan asap segera hilang. Tapi kita juga patut berdoa, dengan hilangnya kabut aap para pelaku penjahat hutan itu juga "tidak hilang"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar