Powered By Blogger

Minggu, 15 Desember 2013

Salah Paham Puisi Jawa

Aku memiliki ketertarikan pada dunia sastra khususnya pada dunia puisi sejak aku kecil, dan aku senang jika di pelajaran bahasa indonesia aku disuruh mengarang puisi. sampai pada saat aku kelas 3 SMP karena aku bersekolah di Jawa Tengah maka sekolahku waktu itu ada pelajaran bahasa jawa yang kebetulan waktu itu kakak sepupuku sendiri yang mengajar pelajaran tersebut. aku dan teman-teman kelas 9 E waktu itu diberi tugas untuk membuat geguritan atau puisi jawa. Nah, masalahnya aku hanya terbiasa membuat puisi berbahasa Indonesia.Lalu aku punya ide "kenapa aku ngga ngerubah lirik lagu aja ke bahasa jawa" gumanku. setelah dengerin beberapa lagu akhirnya aku meneukan lagu yang pas untuk aku rubah menjadi geguritan, lagu itu adalah lagunya Slank berjudul "tong kosong". ngga tau juga aku milih lagu itu, mungkin karena masa itu jiwa-jiwa kritukus ku mulai muncul. setelah aku otak-atik lumayan lama akhirnya liril lagu itu berhasil aku rubah menjadi sebuah geguritan yang sudah siap aku tampilkan di kelas esok hari. keesokan harinya setelah cukup lama menunngu akhirnya tiba juga giliranku membacakan puisi hasil ngutip lirik lagu itu. setelah selesai aku bacakan Ibu liliek hanya diam lalu beliau memanggilku untuk menemuinya dan seketika itu juga dia berkata padaku dan ke seluruh teman-teman di kelas. " Pantaskah kata-kata seperti ini terucap dari mulut seorang murid kepada gurunya " dengan nada tinggi. ternyata telah terjadi kesalahpahaman beliau soal puisiku itu, beliau mengira aku menghinanya karena memang ada kata-kata "otak TK mengaku Sarjana" di situ. aku dengan tampang yang tidak merasa punya salah menjawab kata0kata bibu liliek " tidak bu" singkat, padat, penuh arti. sejak saat itu hubunganku sedikit ada jarak.
tapi bagiku pengalaman itu cukup mengajariku untuk berkritik dengan lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar