Powered By Blogger

Senin, 16 Desember 2013

Tentang Bapak

Sosok lelaki tinggi tegap, berkulit kecoklatan dan berkumis itu sedang tertidur lelap ditemani suara televisi yang masih menyala. begitulah aktivitas bapakku sepulang dari kebun karet, beliau biasanya beristirahat sebentar sebelum sholat Dzuhur dan nanti setelah sholat dzuhur beliau harus berperang lagi melawan panas dan dahaga untuk mencarikan rumput segar demi penghidupan 5 sapinya. Kuat, Hebat, Tegas. dan sangat bertanggung jawab. Begitulah perangai bapak di mataku. Bapakku ini sudah merasakan kerasnya pedalaman hutan sumatra sejak usia belasan, karena pada usia itu bapak sudah harus bekerja menjadi seorang penebang kayu, dia bekerja di berbagai perusahaan pengolah kayu hampir di seluruh Sumatra. pekerjaan itu ditekuninya hampir 12 tahun, lalu setelah aku lahir ke dunia dan ladang karet milik bapak sudah siap untuk di panen bapak berhenti dari pekerjaan keras itu. Aku paham betul betapa kersanya bapak bekerja di beberapa bagian tubuhnya terdapat berbagai "ukiran" yang di dapatnya dari hutan sumatra . mulai dari bekas luka terkena rantai gergaji mesin hingga bekas luka terkena getah kayu beracun yang hinnga kini masih terlihat jlas di bagian dada hingga punggungnya. bahkan hingga kini usianaya yang hampir menginjak kepala 5 beliau tetep masih bekerja keras meskipun tak sekeras duli lagi. Bagiku bapak adalah sosok yang sangat patut menjadi panutanku. aku berjanji kepada diriku sendiri suatu saat aku akan menuju salah satu Kota impianku bersama beliau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar